Sekolah Literasi Feminis (SELF)

Pelatihan (SELF 5)

Sekolah Literasi Feminis (SELF)

Sekolah Literasi Feminis adalah ruang belajar kolektif dan partisipatif yang diinisiasi oleh LSF sebagai bagian dari upaya pendidikan dan rekruitmen anggota yang diinisiasi sejak 2019. Sekolah ini dijalankan dari, oleh, dan untuk orang muda, mengedepankan pendekatan yang sesuai dengan karakter dan semangat muda: aktif, kritis, dan kolaboratif.

SELF tidak hanya sekadar ruang belajar, tetapi juga ruang tumbuh bersama. Metode yang digunakan adalah metode belajar partisipatif, di mana diskusi terbuka, permainan edukatif, dan pengalaman keseharian menjadi bagian dari proses belajar. Permainan yang digunakan bukan sembarang permainan, melainkan alat bantu belajar yang dirancang untuk merepresentasikan nilai dan esensi materi, agar setiap sesi menjadi relevan dan menyenangkan.

Kurikulum yang Berangkat dari Realita

SELF merancang logika kurikulum yang berpijak dari persoalan sehari-hari yang dialami orang muda, relasi gender di rumah dan sekolah, ketimpangan ekonomi, diskriminasi, kekerasan berbasis gender, perubahan iklim, hingga ketidakadilan hukum. Dari pengalaman itu, peserta diajak memahami akar masalahnya melalui kacamata feminisme, menggunakan perspektif gender dan interseksionalitas sebagai pisau analisis utama.

Sekolah yang Mengimpikan Kurikulum Feminis Formal

Kami menyebut ruang ini sebagai “sekolah” karena percaya bahwa cepat atau lambat, pendidikan gender dan feminisme harus masuk dalam kurikulum formal. Orang muda, baik perempuan, laki-laki, maupun identitas gender lainnya, memerlukan ruang belajar yang menyadarkan dan membekali mereka untuk menghadapi berbagai bentuk ketimpangan dan kekerasan berbasis gender dalam kehidupan sehari-hari.

Feminisme sebagai Keberpihakan

Kata “Literasi Feminis” kami gunakan secara tegas sebagai bentuk keberpihakan terhadap perjuangan feminisme. Bagi LSF, feminisme adalah alat analisis, nilai, dan arah perjuangan. Sekolah Literasi Feminis tidak akan berhenti menjadi ruang belajar hanya untuk orang muda, tetapi juga akan diperluas untuk menjangkau ibu rumah tangga, pekerja dari berbagai sektor dan usia, dan semua yang ingin belajar dan bertumbuh bersama dalam semangat kesetaraan.